June 21, 2013

Fajr


"Ya Allah, tambahkan lah kemuliaan, kehormatan, keagungan dan kehebatan pada Baitullah ini dan tambahkanlah pula pada orang-orang yang memuliakan, menghormati dan mengagungkannya diantara mereka yang berhaji atau yang berumroh padanya dengan kemuliaan, kehormatan, kebesaran dan kebaikan."

Demikianlah sepenggal do'a yang selalu dipanjatkan para jamaah haji dan umroh ketika pertama kali melihat Ka'bah.

Setelah melakukan ibadah di Madinah perjalanan saya berlanjut ke kota Makkah untuk melaksanakan ibadah umroh. Disini saya tidak ingin bercerita tentang pengalaman saya dalam beribadah, tetapi lebih kepada keadaan yang saya alami dalam beberapa hari merasakan nikmatnya menjadi tamu Allah.

Akhir bulan Mei adalah saat dimana kawasan Timur Tengah memasuki musim panas. Suhu udara mulai menghangat, pukul lima pagi suhu udara bisa mencapai 33 derajat celcius. Puncak musim panas biasanya jatuh di bulan Juni - Agustus dimana suhu udara bisa mencapai 50an derajat, itu sama dengan masak air setengah mateng... demikian laporan cuaca dari zazirah arab.

Wokeh back to business... setelah selesai shalat subuh yang adzannya lebih kurang pukul 04.08 pagi sayapun keluar dari Masjidil Haram. Untuk keluar dari mesjid kita harus antri karena jamaah cukup padat, jadi disarankan untuk tidak langsung keluar mesjid setelah selesai melaksanakan shalat subuh. 

Jamaah umroh tahun ini terlihat cukup ramai.. ini mungkin akibat dari terbatasnya kuota haji Indonesia yang mengharuskan seseorang untuk menunggu selama lebih kurang sepuluh tahun untuk dapat berhaji. Jamaah dari Indonesia terlihat cukup ramai disini... tua, muda, lelaki, wanita, bahkan anak - anak dapat kita jumpai meskipun waktu menunjukkan pukul 3 atau 4 pagi. Subhanallah memang begitu agung rumah Allah yang satu ini.

Pembangunan pelebaran di Masjidil Haram terlihat disekeliling mesjid, para pekerja bisa dilihat selama 24 jam apalagi waktu ibadah haji hanya sekitar 3 bulan lagi. Para pekerja pembangunan, petugas kebersihan, petugas keamanan, jamaah umroh dari berbagai negara dapat ditemui dengan aktivitasnya masing - masing.

Foto - foto berikut saya ambil selesai shalat subuh sekitar pukul 5 pagi, sambil berjalan dengan cara yang sama saat saya memotret di Madinah. Salah satu momen yang saya sukai adalah ketika melihat satu keluarga dengan dua orang anaknya yang masih kecil berjalan di halaman masjid, bahkan ada anak kecil dengan kain ihram menutupi badannya... begitu indahnya! semoga suatu saat nanti saya dapat melakukan hal yang sama bersama keluarga saya melaksanakan ibadah di tanah suci... Amin Ya Rabb!

Perjalanan di Makkah masih akan saya sambung dengan tulisan dan foto - foto lainnya, semoga bisa menjadi gambaran bagi penikmat blog ini... 

Stay tune... Wassalam :)










































June 10, 2013

Street Vendors

"The best camera is the one that's with you"  - Chase Jarvis -

Satu lagi hal yang unik dan menarik yang dapat ditemui di sekitar Masjid Nabawi adalah pedagang kaki lima, kalau yang satu ini biasanya gak pernah sepi dari incaran pembeli yang biasanya merupakan jamaah yang berasal dari berbagai negara khususnya ibu - ibu. 

Saya sering menjumpai ibu - ibu yang kalap kalo udah berhadapan dengan jilbab, gamis, pashmina, atau apapun barang dagangan yang dengan pasrahnya tergeletak seadanya di atas jalanan yang dialasi ambal sederhana. Apalagi diprovokasi dengan gaya pedagang yang melempar - lemparkan selendang dagangannya ke udara, ibu - ibu mana yang gak bertekuk lutut.. ngahahahha!!

Yah namanya juga ingat sanak keluarga yang menunggu kepulangan di tanah air... pulang bawa oleh - oleh hukumnya adalah wajib bagi yang mampu... :)

Awalnya saya hanya sekedar cuci mata melihat suasana sekitar hotel tempat menginap. Para pedagang dan pembeli yang sangat beragam mengusik insting saya untuk mengambil gambar... begh bahasanya! :D
Mulailah perlahan - lahan saya mengeluarkan senjata pamungkas... *backsound musik warkop* 
Yak! apalagi kalo bukan handphone jadul bikinan mendiang Steve Jobs. Tapi sebelum mulai saya sempat berfikir kalo saya motret dengan gaya newbie hunting bareng.. bisa - bisa ditimpuk tasbeh trus dikarungin sama pedagang yang umumnya ibu - ibu bercadar dan berkulit gelap... jangan sampe deh!

Akhirnya dengan memegang handphone dengan kedua tangan mencoba menutupinya dan meletakkannya di daerah perut saya yang six ehm!! one pack ini.. sebisa mungkin saya motret dengan gaya hit and run alias jepret lalu kabur, jadi harap maklum kalo beberapa fotonya terlihat kabur beneran.. ya itu tadi saya lebih khawatir diteriakin pedagang kaki limanya daripada hasil foto yang out of focus.

Oh iya! dari hasil street hunting dadakan ini selain mendapatkan foto saya juga sukses ngeborong pashmina dan jubah gamis buat oleh - oleh... :D
That's all... enjoy!



hamsa riyal.. hamsa riyal.. lima riyal.. lima riyal..!! demikian teriakan penjual selendang ini




















bagus gak cyiiinn?


 dilirik pedagangnya... hiii kabuuurr!!







PS : Para pedagang ini juga cukup pinter lho berbahasa Indonesia jadi gak usah bingung atau takut kalau anda gak bisa berbahasa arab.