March 09, 2012

Time Machine

Jaman dahulu kala...

Kira-kira tahun 1993/94.. adalah tahun terakhir masa SMA saya, seperti almarhum John Lenon bilang tiada masa seindah masa-masa di SMA.. well yes there was so many amazing moments happened. Cerita ini tentang hidup saya, cerita tentang seorang anak laki-laki tinggi, putih , atletis, ketua osis, digandrungi cewek-cewek satu sekolahan MUAHAHAHAH.... 
wait up! that's not me.. hell no! that's too ordinary

Saya adalah seorang remaja kurus, penggugup, jauh dari kesan atletis yang sedang dalam perjalannya dalam pencarian jati diri diantara riuhnya kehidupan remaja yang dipenuhi oleh begitu banyak pilihan untuk mengerdilkan diri dan segelintir pilihan pembesaran hati #kesambetMarioTeguh
I defined my self as a semi nerd :D
yes.. a time where everything is crazy and stupid, a GENERATION X

OK sebenarnya yang ingin saya ceritakan disini bukan indahnya masa sekolah, atau masa liburan rame-rame ke danau toba, atau saat nonton film Bodyguard sekelas trus keluar bioskop jalan ditegap-tegapin serasa Kevin Costner atau serunya ngerjain anak baru yang ditinggal sendirian di kafe setelah makan rame-rame... bukan..bukan itu! percayalah! *nangis dibawah shower* #missthatoldtime..

Apa yang ingin saya ceritakan adalah bagaimana saya saat itu kenalan dengan istri kedua saya saat ini... yup SMA adalah masa dimana saya kenal dengan yang namanya KAMERA. Dunia fotografi yang kini jadi bagian hidup saya pada awalnya hanyalah rasa penasaran seorang remaja.. seorang ababil.. #ayea

Penasaran itu berawal ketika seorang teman menunjukkan hasil jepretannya, foto-foto close up dirinya dan seorang teman lainnya yang diambilnya dengan menggunakan sebuah kamera poket yang pada masa itu tergolong canggih. Yang buat saya tertarik ialah blur atau istilah fotografinya bokeh pada foto itu, saat itu yang ada difikiran saya ialah bagaimana caranya kamera poket bisa menghasilkan foto sekelas foto-foto model yang sering saya lihat di majalah remaja... sepertinya saya terlalu banyak memakai kata remaja pada tulisan ini #apaartisemuaini
Rasa penasaran saya terpuaskan (begh.. bahasanya!) karena pada hari berikutnya teman saya tadi malah mengajak saya buat foto-foto dengan kamera poketnya. Jadilah kami berfoto-foto dengan gaya nakal di taman depan sekolahan dengan pose yang jauh lebih nganga daripada Lady Gaga, dan hasilnya adalah satu rol foto-foto yang bisa buat babeh Darwis diare tiga hari #antiklimaks

Semenjak saat itu saya jadi rajin memperhatikan foto-foto di majalah, khususnya majalah Hai... yup majalah itu mempengaruhi sebagian besar masa remaja saya, dan fotografer pertama yang jadi mentor tak resmi saya adalah fotografer majalah Hai yaitu mas Daus. Foto-fotonyalah yang jadi acuan buat saya pada waktu itu, dan yang jadi perhatian saya adalah bagaimana mengomposisi dan meniru angle fotonya.
Itu semua saya lakukan dengan kamera poket teman saya tadi :D

Terima kasih mas Daus atas pengetahuan yang kau tularkan pada saya... *mudah-mudahan someday dia baca tulisan saya ini*

Hal memalukan berikutnya adalah ajakan temen-temen cowok buat foto-foto di daerah Belawan dengan gaya model obat asma #jedotjedotdinding
Bayangin aja sembilan orang cowok foto-foto di siang hari, panas-panasan di daerah pelabuhan laut yang bisa buat onta malas keluar kandang, but not us... we're a profesional model, dan hasil dari foto-foto tadi sukses membuat para cewek-cewek di kelas saya teriak-teriak histeris sampai beberapa orang kesurupan ketika mereka melihatnya #true

WARNING : SAYA TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS EFEK SAMPING YANG DITIMBULKAN DARI PENAYANGAN FOTO-FOTO BERIKUT... 

that's me on the left.. gantengkan gue! ^^

kurang sadis apa coba!


Bahkan kami mengulangi sesi foto tadi di minggu berikutnya dengan gaya yang lebih mengerikan...

 pembantu saya kabur dari rumah selama 7 hari
ketika pertama kali dia melihat foto ini..


sebaiknya anda periksakan mata anda
setelah melihat foto-foto tadi
siapa tahu terjadi kerusakan permanen


Mungkin kalau sampe om Shanker yang suka bikin film hantu itu denger tentang ini saya yakin bakalan dijadiin trilogy #bangganya

Somehow semenjak saat itu I officially became photographer of our class.. entahlah atau saya aja yang mungkin kegeeran.


Mungkin saat remaja kalian adalah anak kikuk yang sering gugup bila berhadapan dengan orang lain especially girls, tapi siapa tahu kelak kalian jadi seorang pria yang sehari-harinya selalu berhadapan dengan segerombolan wanita cantik dan para pria iri melihat kalian... huahueheuhuheheu


Moral story dari cerita saya adalah masa remaja bisa sangat menentukan hidup kalian kedepannya jadi berhati-hatilah dengan waktumu karena yang bertanggung jawab penuh atas hidupmu adalah dirimu sendiri.
There's no time machine that you can use if something bad happened in your past.

...

That's all folks!

Keep your finger on the shutter button!

Wassalam

1 comment:

  1. ditengok-tengok ganteng juga ya om waktu masih muda...

    ReplyDelete